Rabu, 15 Februari 2012

Track impian para bikers, Hutan Cidampit

Track ini baru pertama kali ane dengar selama ini. track ini sangat terkenal dengan rumah hutan cidampitnya yang sangat asri apalagi di tambah dengan sambal Honje+ soup ikannya yang membuat kami semua semangat untuk menggoes. oh iya ane lupa, dalam menjelajahi hutan cidampit, kami di dampingi oleh Team Seram  ( Serang all mountain ) yang beranggotakan  5 orang saat itu. Ada beberapa track yang sangat terkenal di kawasan hutan Cidampit ini salah satunya adalah tanjakan babi, konon ceritanya sih waktu team Seram sedang ngaso muncul beberapa babi hutan yang berkeliaran, selain tanjakan babi disini juga ada yang namanya tanjakan Kebo setelah lewat jalur sungai serang, emang sih jalur ini terdapat batu2x sebesar kebo. Tapi jangan kuatir para bikers disini ternyata juga terdapat Ojek kayak di TW dan RA puncak. hehehe. dengan menguarkan kroscek sebersar  Rp. 5000,- kita dah gak perlu kuatir lagi pada track ini. kwkwkw



Start tracking  kali ini diawali dari halaman Kantor Bupati Serang, letaknya tepat di samping alun-alun kota Serang. Di halaman kantor Bupati Serang ini, rekan-rekan dari SERAM telah menyediakan 3 truk pick up untuk keperluan loading sepeda dan yang akan membawa kami pada real starting point Kawasan Cidampit.

Start Tracking


Etappe 1
Rute track kali ini cuma dibuat 2 Etappe, yakni dari Serang – Pabuaran sampai di Rumah Hutan Cidampit.  Selepas doa kami semua langsung mengambil  tunggangan masing-masing dan mulai menggowes dengan cepat. sekitar 15-25 menit pertama masih berupa turunan melewati jalanan aspal lepas masuk ke daerah perkampung. jalan masih dalam keadaan menurun dan ber aspal. Baru setelah itu kami belok kiri masuk kearah  jalan ditengah perkebunan karet yang merupakan campuran tanah, kerikil dan beberapa lumpur becek yang cukup mengganggu .  





Setelah menempuh perjalan beberapa jam akhirnya kami sampai juga di tempat peristirahatan yaitu Rumah Hutan Cidampit. disini kami disediakan menu-menu istimewa ala hutan Cidampit yaitu Soup ikan + Sambel Honje, dan tidak lupa dengan berbagai macam lalapan yang Makyuss... Hmm.  Yang paling istimewa dari santapannya adalah wadah tempat makanannya yang menggunakan daun pisang.. 







Etappe 2
Perjalanan berikutnya di lanjutkan dari Rumah Hutan Cidampit- Kantor Bupati Serang. Perjalanan ini melewati Sungai Serang dan kebetulan airnya lagi pasang.. hampir sepinggang saya.. hihihihii. Setelah melewati sungai kita menemukan tanjakan kebo. Kenapa sih disebut dengan tanjakan Kebo??? 


 ternyata usut demi usut di tanjakan kebo itu terdapat batu2x yang gede benerrr.... tapi jangan kuatir para bikers disanan juga ada ojek dengan biaya 5000,-...




 Akhirnya pada jam 17.00 kita sampai juga di kantor Bupati serang..
gowes kali ini tidak bisa saya lupakan dan tidak bisa saya bayangkan lagi.. Maunya kesana terus..


oke deh para bikers sekian dulu sharing dari saya.. 
Salam Go Green



Penampakan Penulis.. hehehehe






Rabu, 18 Januari 2012

Pulau Marampit, Pulau teluar nan Elok

kali ini saya akan mensharing tentang pulau terluar  yang ada di negara kita tercinta ini. Pulau yang satu ini termasuk salah satu pulau yang menjadi batas wilayah NKRI dan mempunyai beban yang sangat berat yaitu menjaga kedaulatan  negara tercinta yaitu Indonesia.

Selain sebagai menjadi batas wilayah, kepulauan ini juga mempunyai keindahan tersendiri  dan masih perlu di kembangkan oleh negara kita. agar taraf kehidupan masyarakat di sana menjadi lebih meningkat. 

Pulau Marampit terletak di wilayah Kecamatan Nanusa Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan luas 12 Km². Memiliki 5 desa yaitu : Marampit, Marampit Timur, Laluhe, Dampulis Utara dan Dampulis Selatan. Titik Koordinat terluar laut Sulawesi 4® 46’ 18” LU dan 12718’ 32 “ BT.

Tanda perbatasan negara ( TD 057 A dan TR 057), berhadapan dengan jalur ALKI III (A1) jarak ke Kecamatan Nanusa ( Karatung ) 86 mil, ke Ibu Kota Kabupaten 23 mil, ke Ibu Kota  Provinsi 259 mil, dan ke Filipina = 78 mil. Pulau Marampit masuk dalam Kecamatan Nanusa, dimana Kecamatan Nanusa memiliki 7 ( tujuh ) pulau yaitu Pulau Marampit, Pulau Karatung, Pulau Kakoroton, Pulau Malo, Pulau Mangupung, Pulau Intata, dan Pulau Garat . Berdasarkan data bahwa di antara pulau-pulau tersebut hanya terdapat 3 (tiga) pulau yang berpenghuni yaitu Pulau Marampit, Pulau Karutung dan Pulau Kakorotan sedangkan yang lainnya belum berpenghuni. Adapun pulau Marampit memiliki 5 desa dengan total jumlah penduduk sebesar 1.436 jiwa, antara lain Marampit ( 94 KK ), Marampit Timur ( 87 KK ), Laluhe ( 72 KK),  Dampuli Selatan ( 82 KK ) dan Dampulis ( 91 KK ).
Akses menuju ke Pulau Marampit dapat ditempuh dengan menggunakan kapal laut yang bertolak dari Pulau Karatung. Saat ini sudah tersedia layanan angkutan kapal penumpang KM Sangiang yang dilayani oleh PT. Pelni. Rute yang ditempuh adalah Bitung – sarana – Ulusiau – Tahuna – Lirung – Karatung – Miangas – Tobelo – Buli – Gebe – Babang. Selain itu, akses menuju Pulau Marampit dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan udara dari Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado menuju Bandar Udara Melonguane (ibukaota kabupaten Kepulauan Talaud) selama ±1 jam dan dilanjutkan dengan menggunakan speed boat atau long boat dari Melonguane menuju Pulau Marampit selama ±4jam.

 wing air di Bandara Udara Melonguane

Speed Boad

Pulau Marampit

Pulau ini berbatasan dengan Republik Filipina di sebelah Utara sedangkan sebelah timurnya berbatasan dengan Samudera Pasifik. Pulau Marampit umumnya berupa dataran rendah, sebagian rawa yang ditumbuhi tanaman talas, sagu, hutan mangrove, gundukan batu karang/kapur dan tanaman kelapa dengan pasir putih hampir di seluruh pesisir pantai.Pulau ini dihuni oleh 1.436 Jiwa, dengan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, pegawai dan nelayan.Kopra, pala, dan buah buahan merupakan hasil bumi yang diperjualbelikan disana. Sedangkan nelayan menjual ikan-ikan karang ke Karatung , Ibukota Kecamatan Nanusa. Namun, masyarakat masih kesulitan akan pemasaran dari hasil bumi mereka. Sebagian hasil bumi hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan hanya sebagian kecil yang diperjualibelikan karena kurangnya sarana pemasaran.Seluruh penduduk Pulau Marampit beragama Kristen Protestan, yang bernaung dalam organisasi Gereja Masehi Injil Talaud (GERMITA).Organisasi ini membantu dalam setiap kegiatan masyarakat sebab gereja menjadi tempat sosialisasi yang sangat efektif. Di masing-masing desa terdapat satu gereja yang diketuai oleh ketua jemaat.Gereja ini menjadi tempat utama bagi masyarakat di Pulau Marampit untuk bersosialisasi. 

kalau di jakarta terdapat Becak disana juga terdapat becak juga namanya bentor ( becak motor ), *gubrakk* tapi ini terletak di ibukotanya yaitu di Melonguane... 


Bentor ( Becak Motor )
perjalanan ane lanjutkan ke TKPnya langsung deh, kita lihat panorama yang muncul di kepulauan Marampit  
Pulau Marampit, pigir pulau 


Pasir Putih 
 Subhanallah.. coba saksikan sendiri panorama yang berhasil di foto.. gambar ini di ambil pas perjalanan pulang dari Pulau Marampit ke Ibu kotanya ( melonguane )






Hampir setiap Pulau perbatasan dan tertinggal yang ada di Indonesia masih mengalami yang namanya krisis energi. Di Pulau ini telah tersedia jaringan listrik PLN. Listrik menyala hanya selama 6 jam, yakni jam 18.00-24.00. Energi yang dibangkitkan berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel atau yang lebih dikenal dengan genset. Masalah yang sering dihadapi dari Pembangkit ini adalah asupan untuk bahan bakar genset yang sering terlambat dan mahalnya biaya penyuplaian bahan bakar ke Pulau, karena letaknya yang jauh dari Ibukota Kabupaten maupun Ibukota Provinsi. Menurut informasi yang kami dapat dari tokoh masyarakat dan pemerintah setempat, dengan keadaan listrik menyala selama ±6 jam, maka dalam satu bulan rata-rata masyarakat harus membayar tagihan listrik kurang lebih sebesar Rp. 8.000,- sampai Rp. 10.000,- untuk kebutuhan rumah tangga mereka. Diperkirakan saat listik menyala 1 x 24 jam, biaya listrik per bulan ± Rp. 85.000,-. Penghasilan rata-rata masyarakat yang bekerja sebagai petani ialah sebesar 1 – 3 juta didapatkan dari hasil panen kelapa yang hanya 3-4 bulan sekali.Sedangkan penghasilan masyarakat yang bekerja sebagai nelayan tidak menentu.Hal ini dikarenakan, masyarakat masih mencari ikan secara tradisional, yakni dengan menggunakan kapal kayu dan dayung.Hanya sebagian kecil dari nelayan yang menggunakan kapal bermotor.

oke sekian dulu sharing dari saya. 
Ayo kita semangat untuk memperjuangkan negara kesatuan Republik indonesia.. Tetap Semangat.

Inovation memajukan Masyarakat menuju Kemandirian 

  











Selasa, 17 Januari 2012

Introduction

Assalamualaikum...


Salam Hangat bagi para blogger. hari ini adalah tanggal 17 januari 2012 bertepatan dengan hari rabu yang sangat cerah telah lahir blog baru saya. ini merupakan blog pertama yang ane buat. judul blog ini ane beri nama "perjalanan Sejarah". kenapa sih ane tertarik dengan judul seperti tersebut, kalau kita artikan bahwa kata "perjalanan" itu dalam artian ane itu dapat dimaksudkan sebagai jalan-jalan/rekreasi sedangkan kata "Sejarah' dapat ane artikan sesuatu yang sudah berlalu dan menjadi kenangan buat ane gans.

Nah oleh sebab itu, blog ini akan menceritakan perjalanan yang telah ane lakukan gans..  

oke sekian dulu curhatan dari ane gans. 
Thank